PERSEWAAN / RENTAL mesin las

<p><span style="color: red;"><u> SEMENTARA PERSEWAAN / RENTAL </u></span>mesin las<span style="color: red;"><u> BELUM TERSEDIA</u></span><br /> <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"> pengertian mesin las </h3> <div class="post-header"> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam reparasi lainnya.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Karena itu didalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara lebih bterperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las, dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Berdasarkan definisi dari DIN (<span class="iqo1so25" id="iqo1so25_1">Deutch</span> Industrie Normen) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang disambungkan.klasifikasi dari cara-cara pengelasan ini akan diterangkan lebih lanjut.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan <span class="iqo1so25" id="iqo1so25_3">hamper</span> tidak ada logam yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dalam bab ini akan diterangkan beberapa cara penngelasan dan pemotongan yang telah banyak digunakan sedangkan penerapannya dalam praktek akan diterangkan dalam bab-bab yang lain.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <br /> </div> <strong>KLASIFIKASI CARA-CARA PENGELASAN DAN PEMOTONGAN</strong><br /> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <strong><br /> </strong></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang las, ini disebabkan karena perlu adanya kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara konvensional cara-cara pengklasifikasi tersebut vpada waktu ini dapat dibagi dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan kerja dan klasifikasi berdasarkan <span class="iqo1so25" id="iqo1so25_2">energi</span> yang digunakan.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Klasifikasi pertama membagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya. Sedangkan klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti las listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Bila diadakan pengklasifikasian yang lebih terperinci lagi, maka kedua klasifikasi tersebut diatas dibaur dan akan terbentuk kelompok-kelompok yang banyak sekali.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Diantara kedua cara klasifikasi tersebut diatas kelihatannya klasifikasi cara kerja lebih banyak digunakan karena itu pengklasifikasian yang diterangkan dalam bab ini juga berdasarkan cara kerja.</div> <br /> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.</div> <ol style="text-align: justify;"> <li> <div style="line-height: 150%;"> Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.</div> </li> <li> <div style="line-height: 150%;"> Pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.</div> </li> <li> <div style="line-height: 150%;"> Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.</div> </li> </ol> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; text-align: justify;"> <br /> </div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; text-align: justify;"> Pemotongan yang dibahas dalam buku ini adalah cara memotong logam yang didasarkan atas mencairkan logam yang dipotong. Cara yang banyak digunakan dalam pengelasan adalah pemotongan dengan gas oksigen dan pemotongan dengan busur listrik.</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; text-align: justify;"> Pengelasan yang paling banyak ndigunakan pada waktu ini adalah pengelasan cair dengan busur gas. Karena itu kedua cara tersebut yaitu las busur listrik dan las gas akan dibahas secara terpisah. Sedangkan cara-cara penngelasan yang lain akan dikelompokkan dalam satu pokok bahasan. Pemotongan, karena merupakan masalah tersendiri maka pembahasannya juga dilakukan secara terpisah.</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; text-align: justify;"> <br /> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Dibawah ini klasifikasi dari cara pengelasan :</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 30px; text-align: justify;"> a) Pengelasan cair</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las gas</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las listrik terak</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las listrik gas</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las listrik termis</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las listrik elektron</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;"> <span style="text-decoration: none;">    </span>Ø Las busur plasma</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 30px; text-align: justify;"> <span style="text-decoration: underline;"><br /> </span>b) Pengelasan tekan</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;"> <span style="text-decoration: none;">    </span>Ø Las resistensi listrik</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;"> <span style="text-decoration: none;">    </span>Ø Las titik</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las penampang</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las busur tekan</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las tekan</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las tumpul tekan</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las tekan gas</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las tempa</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las gesek</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las ledakan</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las induksi</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las ultrasonic</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; text-align: justify;"> <br /> </div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 30px; text-align: justify;"> c) Las busur</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Elektroda terumpan</div> <div style="line-height: 150%; margin-left: -0.01in; padding-left: 30px; text-align: justify;"> <span style="text-decoration: underline;"><br /> </span>d) Las busur gas</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;"> <span style="text-decoration: none;">    </span>Ø Las m16</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las busur CO2</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 30px; text-align: justify;"> <span style="text-decoration: underline;"><br /> </span>e) Las busur gas dan fluks</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las busur CO2 dengan elektroda berisi fluks</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las busur fluks</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las elektroda berisi fluks</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las busur fluks</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las elektroda tertutup</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las busur dengan elektroda berisi fluks</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las busur terendam</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las busur tanpa pelindung</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Elektroda tanpa terumpan</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;">     Ø Las TIG atau las wolfram gas</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <br /> </div> <strong>A. LAS BUSUR LISTRIK</strong><br /> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <strong><br /> </strong></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi surnber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Benda kerja merupakan bagian dari rangkaian aliran arus listrik las. Elektroda mencair bersama-sama dengan benda kerja akibat dari busur api arus listriik.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Gerakan busur api diatur sedemikian rupa, sehingga benda kerja dan elektroda yang mencair, setelah dingin dapat menjadi satu bagian yang sukar dipisahkan.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <span style="text-decoration: underline;">J</span>enis sambungan dengan las listrik ini merupakan sambungan tetap.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Penggolongan macam proses las listrik antara lain, adalah :</div> <ol style="text-align: justify;"> <li> <div style="line-height: 150%;"> <em>Las listrik dengan Elektroda Karbon</em>, misalnya :</div> </li> </ol> <blockquote> <ul> <li>Las listrik dengan elektroda karbon tunggal</li> <li>Las listrik dengan elektroda karbon ganda</li> </ul> </blockquote> <br /> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <img alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhyEe7XTqGAbFF7s2BESk3710dTJyse3XreiBc2f7Aik9JiWK3egkreeFFIlIbi8YDt9bAT4hGWOgEB8Evxuz5diy6aWX7JCkwYv1q3iUhcOaMGP1Gl5CPgsD5-kkiudLAajmFIT-ga1I8/s320-rw/Untitled-21.jpg" style="margin: 10px 100px;" />Pad alas listrik dengan elektroda karbon, maka busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang berselaput fliksi.</div> <div style="padding-left: 30px;"> 2.  Las Listrik dengan Elektroda Logam, misalnya :</div> <blockquote> <ul> <li>Las listrik dengan elektroda berselaput, </li> <li>Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas),</li> <li>Las listrik submerged.</li> </ul> </blockquote> <br /> <ul> <li>  <ul> <li><strong>Las listrik dengan elektroda berselaput</strong> </li> </ul> </li> </ul> <div style="padding-left: 60px; text-align: justify;">      Las listrik ini menggunakan elektroda berelaput sebagai bahan tambahan.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <br /> </div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <img alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtj-S4mKPLLJF2NJaf-n1ngODZosRLnAfHyNbe2laIe8qyFyMHf5y8eMfzU8o6dFG6Su7bMHc8dDntmZHSMS4OJi_W_4sET0eM_kMxn8goWXwt5Z9VO5GmAPzB5BjkqxWUbgWy1TntVwwa/s320-rw/Untitled-22.jpg" style="border: 0pt none; display: block; margin: 10px auto;" />Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagaian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elekroda kawah las, busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan memutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, missal pada ujung elektroda bersuhu 3400° C, tetapi pada benda kerja dapat mencapai suhu 4000° C.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <br /> </div> <div style="text-indent: 0.5in;"> <img align="BOTTOM" alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX-XXLZ-uFJMM11glVT8Jg6Vx_RXKjSreRR7Ym4phYS9qkCjWopXfUULVUJF8Y0N-IKzEo4JCeQ0rQ0rRWB2y9smLPMg79XmD_-MoKc5D0_QC8_HWiX1IzFCeecBbH945YLIyfN1j_Z1Hq/s320-rw/Untitled-23.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" /></div> <div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <br /> </div> <ul> <li> Las Listrik TIG</li> </ul> <div style="padding-left: 60px;"> Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.</div> <div style="padding-left: 60px;"> Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan.</div> <div style="padding-left: 60px;"> Sebagian bahan tambah dipakai elektroda selaput yang digerakkan dan didekatkan ke busur yang terjadi antara elektroda wolffram dengan bahan dasar.</div> <div style="padding-left: 60px;"> Sebagian gas pelindung dipakai angin, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakaiannya tergantung dari jenis logam yang akan di las.</div> <div style="padding-left: 60px;"> Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengan air bersikulasi.</div> <br /> <div style="text-indent: 0.5in;"> <img align="BOTTOM" alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyYVLyBtj0yLj3F-wXKXoIVfQYKLGYjYBl0H1u8YquZFFkAJyhiSswRPXWO1rXVaHSp5V7f-WkTpyvrHD-s7Lqdu7Hl1tyAgKncSoDHCEhF6s7nsydFd1AKGgohXTt_NKhitjPCbQ1Z9Tl/s320-rw/Untitled-24.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" /></div> <div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <br /> </div> <a href="http://fikrimiftahidayat3m2.blogspot.com/2012/01/pengertian-mesin-las.html" name="BLOGGER_PHOTO_ID_5201541365851749954"></a>                                     <img align="BOTTOM" alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL5KGzdO2Wg2yo9S31fxcZonkxHHnSaPxp11bDjlllWJLtENS5Zu6cAJNLVkPPt4lPDHftpgSeXJnHqmfnGLIcEDtluLJn7y4yhW2gqJpb2KU4StWsNBGu3ubB4sZgzyYm7weBTjinrX_9/s320-rw/Untitled-25.jpg" /> <img align="BOTTOM" alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjttLGon4udVOPpop7MU99HD-sEutMnQ9u9eu3BLu5TOGjqL9Bx7VESlJIWYqcECNY4dOGBzfQUzIuq8QNx8iVIzbxC5d3Vpxcu38w8HpnDIXbvcxuTn-NozWwCAP2OvJM3qxYuvKn9UwVL/s320-rw/Untitled-26.jpg" /><br /> <br /> <div style="padding-left: 60px;"> Pembakar las TIG terdiri dari :</div> <div style="padding-left: 90px; text-align: justify;"> 1) Penyedia arus</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 90px; text-align: justify;"> 2) Pengembali air pendingi,</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 90px; text-align: justify;"> 3) Penyedia air pendingin,</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 90px; text-align: justify;"> 4) Penyedia gas argon,</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 90px; text-align: justify;"> 5) Lubang gas argon ke luar,</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 90px; text-align: justify;"> 6) Pencekam elektroda,</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 90px; text-align: justify;"> 7) Moncong keramik atau logam,</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 90px; text-align: justify;"> 8) Elektroda tungsten,</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 90px; text-align: justify;"> 9) Semburan gas pelindung.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> <br /> </div> <ul> <li><em>Las Listrik Submerged</em></li> </ul> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;"> Las listrik submerged yang umumnya otomatis atau semi otomatis menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik di antara ujung elektroda dan bahan dasar di dalam timnunan fluksi sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las listrik lainya. Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm las).</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;"> Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencir dan membeku dan menutup lapian las. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak las.</div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 60px; text-align: justify;"> Elektora yang merupakan kawat selaput berbentuk gulungan (roll) digerakan maju oleh pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik ean dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> </div> <div style="text-indent: 0.5in;"> <img align="BOTTOM" alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPvXyx8v5the_j-ii3EB3pj9dJvo9QR4msSx5X7ySGTyxP88Mds2oH90cweHA1CXh5xd0KXSt93luFVpGwdqijKlNcDF9LlQswbq6g6_UJNlNl4IYjqCtDYZrjYfK7H9IbXTY81SOj9VGc/s320-rw/Untitled-27.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" /></div> <div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <br /> </div> <strong><em>Las Listrik MIG</em></strong><br /> <div style="text-align: justify;"> <strong><em><br /> </em></strong></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Seperti halnya pad alas listrik TIG, pad alas listrik MIG juga panas ditimbulkan oleh busur listrik antara dua electron dan bahan dasar.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang geraknya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor listrik. Gerakan dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam untuk menghubungkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas melalui slang gas.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja. Argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dadpat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual, sedangkan otomatik adalah pengelasan yang seluruhnya dilaksanakan secara otomatik.</div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Elektroda keluar melalui tangkai bersama-sama dengan gas pelindung.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> </div> <div style="text-indent: 0.5in;"> <img align="BOTTOM" alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_E4n4q0UC2mCa2CIX4r_O9NMoB37c4IDVrouL5fgapvoFq2-KGnSMsglgmrJwzbhyphenhypheneINrMQ68nuBnKYutp-EKrkOUGY7nRU2JQi53n5FqXF_yjAeyMZaxnW9SsilGpwDFZGyf0BD2kwCR/s320-rw/Untitled-28.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" /></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /> </div> <strong>B. Arus Listrik</strong><br /> <div style="text-align: justify;"> <strong><br /> </strong></div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 30px; text-align: justify;"> 1. <em>Arus Searah ( DC = Direct Current )</em></div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 30px; text-align: justify;">      Pada arus ini, elektron-elektron bergerak sepanjang penghantar hanya dalam satu arah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> </div> <div style="text-indent: 0.5in;"> <img align="BOTTOM" alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglWbVQP7_I_ikr_9YYDnz7LSl9RliqpyfaLZlGmTSmxvCKYpe30JP7t4I0dnUpeuxzutzh-n5eaFeYRRDFSPAnDt_Ai6lmSPrOntIsX3ihHpCX_3Lc44EEdlJjMr5r3aRRHAkuzLkN5W1m/s320-rw/Untitled-29.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /> </div> <br /> <div style="padding-left: 30px; text-align: justify;"> <span style="font-style: normal;">2. </span><em>Arus Bolak-balik ( AC = Alternating Current )</em></div> <div style="line-height: 150%; padding-left: 30px; text-align: justify;"> Arah aliran arus bolak-balik merupakan gelombang sinusoide yang memotong garis nol pada interval waktu 1/ 100 detik untuk mesin dengan frekuensi 50 hertz (Hz). Tiap siklus gelombang terdiri dari setengah gelombang positif dan setenngah gelombang negative. Arus bolak-balik dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan pengubah arus (rectifier/adaftor).</div> <div style="text-indent: 0.5in;"> <br /> </div> <div style="margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"> <a href="http://fikrimiftahidayat3m2.blogspot.com/2012/01/pengertian-mesin-las.html" name="BLOGGER_PHOTO_ID_5201541718039068306"></a> <img align="BOTTOM" alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpPIoQ0FBd6FFyU-CuXmbsmFkFRhfv3q4FBx3gX9jJMSmqu4ubunEGKp-ZPLGYgDNm-n-Wg8WBhmcJVINj6gQYOerFkDRqit4wLVKWujh6qoa5gn_l0wRwQmgyFSBvlRDe7baDUpMIJyHu/s320-rw/Untitled-30.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" /></div> <br /> <span style="font-size: xx-small;">dari berbagai sumber</span></p>

 SEMENTARA PERSEWAAN / RENTAL mesin las BELUM TERSEDIA pengertian mesin las Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan denga…